Untung mana? Kerja Kapal Ikan Korea atau Kapal Pesiar?

Perbandingan Kerja Kapal Korea dan Kapal Pesiar

Belakangan ini bekerja sebagai ABK Kapal Korea lokal jadi primadona kalangan pemuda lantaran menawarkan gaji fantastis hingga 30 jutaan per bulan dengan minimal pendidikan SMP saja. Tidak sesulit melamar kerja di Indonesia yang sering memberikan persyaratan yang nyeleneh.

Berdasarakan laporan BP2MI, jumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan bertambah ribuan orang setiap bulannya dari awal tahun 2023 dengan mayoritas warga Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kebanyakan dari mereka berangkat melalui agen penyalur kerja dan membayar uang pelatihan.

Selain menjadi nelayan, ada pekerjaan sektor kelautan lainnya yang kurang populer, yaitu bekerja sebagai kru di kapal pesiar.

Perbandingan ABK Kapal Korea & Kapal Pesiar

Bicara tentang perbandingan gaji, gaji ABK Kapal Korea menggunakan sistem upah minimum rata yang ditentukan pemerintah lokal. Gaji abk kapal korea Juni 2024 saat ini adalah 2.150.000 Won atau setara 25.393.607 Rupiah.

Biasanya ada bonus dari pemilik kapal berupa uang sandar jika hasil tangkapan ikan sedang banyak.

Sedangkan gaji kru kapal pesiar untuk posisi Waiter / Housekeeping berkisar antara 1000 – 3500 USD atau 20.000.000 – 57.375.500. Tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan kapal pesiar.

Adapun untuk bonus ada dari uang service dan uang tip konsumen. Biasanya uang tip bisa sampai 1x bulan gaji bahkan lebih tergantung seberapa “royal” konsumen di kapal pesiar.

Bicara tentang pendidikan, keduanya tidak memerlukan pendidikan tinggi untuk mendapatkan gaji yang besar. Namun yang membedakan adalah seberapa banyak skill yang harus dikuasai.

Berdasarkan info di lapangan (di Tegal dan Sekitarnya) masih banyak LPK yang toleran dengan ABK yang belum fasih berbahasa Korea. Tanpa melalui masa pendidikan yang lama, mereka bisa langsung berangkat ke Korea dalam waktu 4-7 bulan saja.

Sedangkan untuk pekerjaan sebagai Kru di Kapal Pesiar, harus menempuh waktu selama 8-12 bulan untuk masa pendidikan sebelum bekerja. Siswa juga wajib untuk bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

Tentu hal ini yang menjadi alasan utama mengapa job perikanan Korea lebih menggoda, karena tidak perlu melalui proses belajar yang rumit.

Perbandingan Biaya

Ketika berbicara biaya “cas”, perbedaannya sangat jelas. Untuk rata-rata LPK Kapal Ikan Korea di Tegal berkisar antara 150 – 200 Juta untuk program P to P. Sedangkan program G to G berkisar antara 20 – 50 juta di luar berkas kelengkapan pelaut.

Sedangkan untuk biaya penyaluran kerja kapal pesiar adalah berkisar antara 10 – 20 Juta untuk proses pendidikan dan penyaluran agensi.

Diamond Glory Hotel School menyediakan sistem belajar dan pembayaran yang fleksibel dengan menyesuaikan kemampuan siswa baik dari segi daya pemahaman materi hingga ekonomi.

Siswa bisa menyelesaikan pendidikan lebih cepat jika memang lebih cepat memahami materi. Dan pembayaran bisa dicicil hingga 12x dengan biaya cicilan menyesuaikan kemampuan.

Tersedia program percepatan dengan masa belajar dan training hanya 6 bulan bagi siswa yang memenuhi syarat kompetensi.

Baca Juga : Program Kerja Kapal Pesiar Diamond Glory

Penutup

Pada akhirnya pekerjaan apapun yang paling memuaskan adalah pekerjaan yang penuh berkah. Sebab pekerjaan yang berkah akan selalu menghasilkan kebahagiaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top